Debu di Udara
"Perkenalkan, nama saya Debu, Debudiudara" Kenapa Debudiudara? Kenapa tidak mutiara di dasar laut? Kenapa tidak bintang di langit? Kenapa bukan embun pagi? Semua orang seperti mendengar sesuatu yang asing ketika nama itu kusebut. Tak kurang, kernyit juga menambah hiasan wajah heran dan selanjutnya pertanyaan-pertanyaan tadi muncul. Namaku dulu bagus, Buih, Buihdilautan. Romantis bukan? Apalagi ketika malam dengan langit cerah serta purnama penuh. Aku akan terlihat semakin mempesona. Tapi, lama kelamaan, ketika aku renungi makna dari namaku ini, aku mendadak ingin segera ganti nama. Aku tak mau lagi memakai nama itu lagi. Aku mau nama yang baru. Memang ada apa dengan nama itu? Bukankah seperti yang kau bilang tadi, namamu romantis? Apalagi ketika malam dengan langit cerah serta purnama penuh. Kau tahu, kenapa aku tak sudi lagi memakai nama itu? Karena ia perlambang sesuatu yang lemah, hina, tak bisa apa-apa. Memang nama itu bagus. Apalagi ketika malam dengan langit cer...