Melihat Indonesia
Melihat Indonesia, melihat diriku. Selama ini betapa sempit hidup ini. Bahwa jarak yang sudah kutempuh belum seberapa dibanding luasnya Indonesia. Masih saja di situ saja. Masih di sini saja. Tak beranjak. Ah, betapa membosankannya. Betapa jemu melihat yang sama setiap hari. setiap berangkat ke kampus. Setiap berangkat ke sekolah untuk mengajar. Setiap pulang ke 'rumah'. Setiap kembali dari mengajar di sekolah. Sempit. Pendek. Jarak tempuh ini. Luas Indonesia bukan hanya Jakarta-Lampung. Bukan hanya Rawamangun-Pinang Ranti. Atau Depok-Rawamangun. Ah, dekat sekali itu.
Kaki ini butuh jarak lebih. Hati dan pikiran ini butuh tempat yang lebih luas. Lalu pertanyaan yang muncul adalah: kapan?
Kapan mau ke Jogjakarta lagi, menjenguk Merapi, mampir ke Sekolah Merapi. Kapan mau ke Lumajang, mengintip matahari terbit dari sela sela Bromo ditimpahi warna jingganya matahari yang diujung cakrawalanya terlihat Semeru yang sudah sejak lama dirindu. Kapan ke Rinjani, ke danau triwarna. Ah, kapan?
Mau apa tidak? Indonesia bukan cuma, Jogja atau Lumajang atau Jakarta. Indonesia itu Bone. Indonesia itu Halmahera. Indonesia itu Biak. Indonesia itu Pak Pak. Indonesia itu rumah Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi sana.
Tinggal mau apa tidak, kemudian susun rencana, eksekusi rencana-rencana kemudian berangkat.
Selesaikan dulu kuliahmu! HAHAHAHAHA!
Tak perlu menunggu selesai kukira :p
Comments
Post a Comment