Posts

Showing posts from November, 2015
Ketika melihat diri sendiri dan bertanya, "Apakah saya sudah pantas untuk menjadi seorang suami?" jawaban jujurnya adalah belum. Lantas, kenapa berani untuk meminta orang tua untuk melamarkan anak kesayangan dari sebuah keluarga? Dulu, jawabannya naif sekali, karena kalau menunggu siap dulu saya (mungkin) tak akan pernah jadi menikah. Karena kalau setelah melamar saya akan jadi lebih baik. Karena setelah melamar saya akan berubah. Pertanyaan selanjutnya, sudahkah jawaban-jawaban tadi menjadi nyata? Jawaban jujurnya adalah belum. Shalat berjamaah saya masih bolong-bolong, tak jarang shalatnya di akhir waktu. Saya masih menunda-nunda sesuatu yang mestinya segera diselesaikan. Saya masih pengecut menghindari masalah yang juga butuh diselesaikan segera. Saya masih belum bisa menabung penghasilan saya karena manajemen keuangan saya masih sangat buruk. Pengetahuan agama saya tak bertambah secara signifikan, intinya jika dinilai dengan jujur, saya masih belum serius untuk menyiapkan