Posts

Showing posts from 2014

Surat Blog Untuk Guru

Menemui Mak Cik Maryamah binti Zamzami di Belitong Bismillahrirrahmaanirrahiim. Assalaamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Semoga Mak Cik selalu dalam keadaan sehat wal afiat.  Mungkin Mak Cik bingung, gerangan siapakah aku ini dan perkara apa sampai perlulah Mak Cik dikirimi surat pula. Sebelumnya, perkenalkan Mak Cik, Namaku Yusuf Fauzi Ahsani, pemuda 25 tahun yang tinggal di Jakarta. Mengenai keperluan surat menyurat ini akan kucoba jelaskan sedikit. Jadi begini Mak Cik, tanggal 25 November adalah peringatan Hari Guru Nasional. Dan pada hari ini, Komunitas Blogger UNJ memilih tema Surat Blog Untuk Guru. Nah, apa pula Komunitas Bolgger UNJ ini? Mak Cik tentu bertanya-tanya. Komunitas Blogger UNJ atau biasa disebut KOMBUN untuk singkatnya ini adalah sekumpulan pemuda (dan pemudi, bahkan lebih banyak pemudinya kalau aku tidak salah) yang memiliki kesukaan menulis. Terutama menulis di wadah Blog ini Mak Cik. Apalah Blog itu? Mak Cik tentu sudah tahu internet buka
I swear my dear son, no one in the entire world is as precious as you are. Look at that mirror. Take a good look at yourself. Who else is there above and beyond you? Now give yourself a kiss and with sweet whispers fill your ears to the brim. Watch for all that beauty reflecting from you and sing a love song to your existence. You can never overdo praising your own soul. You can never over-pamper your heart. You are both the father and the son, the sugar and the sugar cane. Who else but you? Please tell me who else can ever take your place? Now give yourself a smile. What is the worth of a diamond if it doesn’t shine? How can I ever put a price on the diamond that you are? - Rumi

Orang tua, barang bawaan dan perasaan terhubung.

Seringkali saya sebal jika Ibu membawakan bermacam barang bawaan dari mulai kopi, beras, makanan bahkan ikan asin dan sambal kacang ketika saya mudik balik. Repot sekali bawanya. Sering saya sampaikan ke Ibu untuk tak perlu repot-repot menyiapkan segala hal ketika saya mau berangkat ke Jakarta. Saya sudah besar dan bisa cari sendiri di sana. Tapi selalu raut muka Ibu berubah ketika saya bilang begitu. Ada sedikit kesedihan di sana. Ibu pasti sudah tahu anaknya sudah bisa cari uang sendiri, bisa mengurus dirinya sendiri, tapi tetap saja Ibu bersikeras untuk memberi barang-barang yang ada di rumah. Setelah sekian lama baru saya sadar. Ibu bukan mau memanjakan atau sengaja bikin repot anaknya. Ibu hanya ingin terus terhubung dengan anaknya walaupun anaknya jauh darinya. Dari barang-barang bawaan tadi, Ibu mencoba menghadirkan dirinya. Agar setiap kali anaknya makan ikan asin dan sambal kacang buatannya, dia akan teringat Ibunya. Agar anaknya ingat, bahwa Ibunya selalu mendoakan yang ter

Sabar dan Syukur.

Kemarin selepas shalat dzuhur ada bapak bapak penjual ikat pinggang. Karena sedang butuh ikat pinggang baru, saya hampiri si bapak dan bertanya berapa harga satu ikat pinggangnya. Beliau jawab harganya beda beda, tergantung yang dipilih. Setelah pilih pilih, saya ambil sebuah ikat pinggang. Harganya tiga puluh lima ribu rupiah. Setelah menambah lubang pada ikat pingganya, saya bayar si bapak dengan uang lima puluh ribuan. Kemudian beliau menjabat tangan saya seraya berterima kasih. Sebenarnya tak ada yang istimewa dari transaksi jual beli itu. Tapi saya menangkap sesuatu yang menarik dari si bapak, ekspresi wajahnya. Dari semenjak saya sapa selepas shalat dzuhur, mukanya sumringah, senyumnya ramah. Yang lebih jelas adalah ketika saya selesai membayar uang untuk ikat pinggang yang saya beli dan ketika beliau menjabat tangan saya, wajahnya lebih sumringah. Saya menerjemahkannya sebagai wajah bersyukur. Iya, wajah penuh syukur. Sumringah, teduh. Tak lupa juga bibir beliau yang berucap
Erik beberapa waktu lalu menulis di status facebooknya yang kurang lebih isinya begini: "Belum bisa cari duit sendiri aja udah lupa sama mama. Udah dua minggu ga ngasih kabar. Lha gimana nanti kalo udah bisa cari duit sendiri?" Membaca ini semacam tertampar dengan sangat kuat. Aku durhaka sekali. Berpikir kalau semua yang sudah kudapati sekarang semata karena kerja kerasku saja. Tanpa campur tangan doa dan kerja keras Ibu Bapak di rumah sana. Padahal aku pun baru cuma bisa jadi pegawai freelance yang penghasilannya tidak tetap setiap bulan. Lembutkanlah hati hamba, Ya Allah. Jauhkan hamba dari kedurhakaan terhadap kedua orang tua.
I think I'm gonna need a reinforcement this time.

Sometimes, something doesn't need to be understood.

Kaki yang menjejak pasir pantai tak mengerti mengapa pantai selalu setia menemani ombak. Tapi kaki bisa merasakan sentuhan lembut yang membuat ombak selalu mau datang kembali. Itu mungkin yang disebut rindu. Atau bisa jadi bukan. Bisa jadi itu sesuatu yang tak seorang pun tahu namanya. Tak seorang pun mengerti dan mengenalnya. Tapi mereka dapat merasakannya. Memang, banyak sekali di alam semesta ini yang kita tak pernah tahu namanya, tapi kita merasakan keberadaanya. Seperti hembusan napas ini. Meski sering terlupa, ia ada disana. Menemani sudut-sudut terkecil paru kita. Kita juga tak pernah mengerti perkara paru dan hembusan napas ini. Tapi sekali lagi, tanpa bisa dipungkiri, kita bisa merasakannya. Kita ini memang bodoh. Tapi biarlah seperti itu. Asalkan kita masih bisa merasa. Karena sesekali, sesuatu tak perlu dipahami. Cukuplah dirasakan. 

Pergi

Kang Fajar benar, kita dulu mungkin sangat lemah sampai kita takut ditinggalkan. Kita berharap semuanya terus sama. Tak ada yang berubah. Tapi siapa yang bisa menolak takdir. Orang – orang yang kita cintai pun akhirnya pergi. Kita ditinggalkan sendiri. Kita menangis, semalaman. Mungkin lebih. Mungkin sampai kita berfikir air mata kita kering karena menangis saking sedihnya. Karena memang, ketika kita ditinggalkan orang yang kita sayangi, orang yang pernah menghuni ruang dalam lubuk hati, terasa ada yang kosong. Terasa berlubang. Kita lesu. Kita sendu. Namun, seiring berjalannya waktu, lambat laun kita belajar. Belajar mengerti bahwa semua orang tak ditakdirkan untuk selamanya ada di kehidupan kita. Bahwa satu per satu dari mereka akan pergi. Atau kalau tidak, kita yang akan meninggalkan mereka. Kemudian kita mengerti, kepergian mereka seharusnya tak membuat kita lemah. Mereka, yang telah pergi, mengajarkan bahwa hidup itu harus kuat. Bagaimanapun keadaannya. Bahwa keluh hanya berujung
Tak ada orang yang pantas dibandingkan dengan diri kita. Tak ada. Hanya diri kita sendiri yang pantas dibandingkan dengan diri kita. Diri kita yang dulu dengan diri kita yang sekarang.
akhirnya ngantuk jugak. good night and good morning everyone. :)))
Se-enggak asik apapun bulan April ini, tetep harus bersyukur. Seenggaknya gue waktu tidur ga kuatir ketimpah mortir atau tempat tinggal gue tiba-tiba dihajar buldozer. Sekali lagi, se-enggak asik apapun bulan April ini.
"Jika doamu untuk bersanding dengan seseorang gagal, bisa jadi itu karena ada orang lain yang mendoakanmu di keheningan malam agar menikah dan bersanding dengannya.." tumblr bang wahyu awaludin
Maaf.
Noel, kangen. Udah 5 tahun ya. Ga kerasa. terakhir berkunjung ke tempatmu lebaran 2010. Empat tahun yang lalu. Kabar ibu, bapak, mas Widi, mbak Rica gimana ya sekarang? Kata mbak Rica, ibu, bapak udah pindah lagi ya ke Kalirejo. Semakin jauh dong kamu sama mereka. Nanti kamu jarang dijenguk. Lebaran kemarin ada yang dateng ga? Ibu, Bapak? Mbak Rica Mas Widi? Atau temen temen yang lain? Oia, mungkin kamu blm tahu ya? Setahun abis kelulusanku, si Opick adekku juga ikutan ga lulus UN. haha. Tapi sekarang udah garap sekripsi di UNILA ambil jurusan sejarah. Oia, bulan ini Noe sama Sukma juga ngadepin UN. Semoga Allah mudahkan dan teguhkan niat mereka buat lulus dengan sportif. Inget mereka kan? Dulu masih SMP si Noe, kalau si Sukma masih SD terakhir ketemu kamu. Kiki sekarang udah kelas 2 SD. Dan tahu ga? SDnya kayak SD Laskar Pelangi. Cuma 11 orang muridnya. Kasihan si Kiki. Tapi alhamdulillah dia semangat belajarnya, ya walaupun ga sepandai kakak kakaknya yang lain. Dia masih belum la
Sudah April. Beberapa kontrak kerja akan segera berakhir. Artinya harus dapat kerjaan lain dalam waktu dekat. Biar bisa nabung buat bayar kuliah semester depan. Iya, semester depan. Nambah lagi. Harus nambah satu semester lagi. Kenapa harus molor satu semester lagi? Karena banyak excuse. Itu aja. Hidup, memang, kalau kebanyakan excuse ya enggak bakal kemana mana. Jalan di tempat aja. Seharusnya gampang: komunikasi sama dosen, minta pertimbangan judul, mulai penelitian, mulai ngetik ngetik, mulai baca baca, mulai beres beres, mulai mulai. Mulai.
I have to say this. If I couldn't have my Summer, I'll just find myself an Autumn.
An ADHD teacher who teaches ADHD students. Couldn't be more awesome!
I have 17 ADHD students expecting final examinations. I have 17 ADHD students expecting final I have 17 ADHD students expecting I have 17 ADHD students I have 17 ADHD I have 17 I have I What is ADHD? Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) is a group of behavioural symptoms that include inattentiveness, hyperactivity and impulsiveness. Common symptoms of ADHD include: a short attention span restlessness or constant fidgeting being easily distracted ADHD can occur in people of any intellectual ability. However, many people with ADHD also have learning difficulties. They may also have additional problems such as sleep disorders. Symptoms of ADHD tend to be first noticed at an early age, and may become more noticeable when a child's circumstances change, such as starting school. Young children are naturally active and easily distracted. However, if these features are excessive for a child's age and general developmental level, and affecting thei
Ya Allah aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmuMu dan memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon karunia-Mu yang Agung. Karena Engkau Maha Mampu sedang aku tidak mampu, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka takdirkanlah buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah padanya. Namun sebaliknya ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan tetapkanlah buatku urusan yang baik saja dimanapun adanya kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapan-Mu itu.

Menjadi pembaca yang baik.

Lalu aku putuskan untuk mengambil satu buku. Kali ini akan kubaca sampai selesai. Aku tak pernah tahu akhir cerita dari buku ini. Aku juga tak mau buru-buru membuka halaman terakhirnya. Aku juga tak mau bertanya kepada orang lain yang sudah membacanya. Bagaimanpun, tafsiran orang berbeda-beda tentang buku ini. Dan kali ini aku yakin, aku siap menerima segala konsekuensi akhir cerita buku ini. Karena aku hanya ingin jadi pembaca yang baik.
Mbak Aulia nanya: "Kalo udah muvon, selanjutnya apa?"
Betapa tak tahu terima kasihnya aku kalau aku masih saja menginginkan kehidupan orang lain. Padalah banyak orang yang mau hidupnya macam punya aku ini. Punya pekerjaan, punya pendidikan, badan sehat dan utuh, kawan-kawan yang baik, keluarga yang perhatian, tempat tinggal yang layak walau menumpang, itu pun cuma-cuma, diberi pinjam kendaraan, juga cuma-cuma, fasilitas seperti telepon genggam dan komputer jinjing pun ada. Mau apa lagi kiranya?
Pagi ini ketika keluar rumah menuju ke masjid untuk shalat subuh, ga tau kenapa pengen senyum. Terus potret ibu, bapak Taufik, Sukma, Kiki, dan Noe muncul. Mereka senyum seneng banget. Jadi senyum senyum sendiri kayak orang gila sampe tempat wudhu. Abis qobliyah subuh sebelum iqamat juga senyum senyum sendiri lagi. ahahahahaha. Semoga mereka semua dalam keadaan sehat dan sejahtera. aamiin.

It's where the demons hide.

Don't get too close. It's dark inside. It's where my demons hide.
Ternyata hidup gw sempit banget ye. Terlalu banyak excuses! Argh!

About manliness.

Ada sesuatu yang pria cemburui satu sama lain. Bukan banyaknya uang. Bukan pasangan yang sempurna. Bukan kesempurnaan fisik. Bukan, sama sekali bukan. Yang pria cemburui satu sama lain tentunya adalah manliness atau sikap atau sifat kejantaan yang ada pada pria lain.  Sifat kejantaan atau manliness ini muncul dalam berbagai bentuk. Jangan salah kira dulu. Manliness ini bukan hanya soal otot. Kelembutan pria juga menandakan manliness -nya. Bukankah kita jijik setiap melihat ada laki-laki yang kasar terhadap perempuan? Seolah ia tak pernah dilahirkan dari rahim perempuan. Mungkin ia lahir dari batu, seperti kera sakti. Bersikap lembut juga bukan berarti harus menye-menye atau kecentilan.  Selain kelembutan sikap, manliness ini juga ditandai dengan sifat jujur, mau terus terang. Ketika ia tak tahu, maka bilang tak tahu. Tak perlu malu. Tak perlu bersikap sok tahu. Ia juga tak segan-segan berdialog pada dirinya sendiri tentang segala kekurangannya. Dan ia menerima kekurangan-kekuran

A Friend In Every Port

No. He did not give you something you want, instead, He gave you something you need. No. He did not make you always feel comfortable, instead, he went under your skin and made you want to scratch that itch. No. He did not agree with you all the time, instead, he made your conscience woke up so you will take the right path. No. He would never forget you, instead, he shouted out your name in his very last moment. That is one hulleva friend. A friend in every port.

I never know.

I don't know if I was strong enough to win. But, I know I am strong enough to try.
Siang tadi menelepon Ibu karena kangen. Ternyata yang diseberang pun demikian. Ibu juga sedang kangen. Klop! Itulah cinta kukira. Itulah rindu. Akan pas ketika bertemu. Ibu bercerita tentang buku yang baru saja dibacanya. Sempat menangis ketika menceritakan isinya. Kalau tidak salah, judulnya 7 Keajaiban Doa Orang Tua, karya Ahmad Al Habsyi. Ibu menangis teringat simbah kakung dan simbah putri, orang tua Ibu. Di buku itu diceritakan betapa dahsyatnya doa orang tua untuk anak-anaknya. Ibu menyesal karena tak sempat merasa cukup berbakti pada simbah berdua. Ibu juga sempat bercerita ketika tempo hari kutemani Ibu ke Surakarta untuk operasi tulang. Kukorbankan waktu yang seharusnya kugunakan untuk menunaikan kewajiban sebagai guru kontrak di sebua sekolah menengah. Aku tak mengajar selama seminggu. Dikabarkanlah aku digantikan oleh orang lain. Kuceritakan pada ibu dan itu membuta Ibu sedih. Ibu kemudian berdoa agar anaknya ini bisa mengajar lagi. Kontan dijawab doa Ibu oleh Allah. Aku
Ada beda antara rasa takut mengetahui hasil kerja keras dan pasrah. Jikalau pasrah tak khawatir, takut membuat hati tak tenang. Bisa jadi niat di awal tak tulus. Bisa jadi karena prosesnya tak bagus. Yang terbaik adalah, sama sama kita tahu, dari awal sampai akhir tak ada jeda untuk niat terpelintir.
What is the most interesting thing about living? Maybe the answer is not knowing when we're gonna die.

ESFP

The Performer ESFP cenderung memikirkan apa yang terjadi di saat ini bukan masa yang akan datang. Mereka menikmati bersama orang-orang, serta kenyamanan materi. Mereka menemukan cara kreatif untuk memenuhi kebutuhan manusia. ESFP adalah seorang pemain dalam sebuah tim dengan sangat baik, terfokus pada menyelesaikan tugas di tangan mereka, dengan memberikan kesenangan secara maksimum dan minimum dalam perselisihan. ESFP cenderung terburu-buru dalam berbagai hal, belajar dengan berinteraksi dengan lingkungannya. Mereka biasanya tidak menyukai teori dan penjelasan tertulis. Sekolah-sekolah tradisional bisa sangat sulit bagi ESFP, walaupun mereka bisa melakukannya dengan baik. Jeli, praktis, realistis, dan spesifik, ESFP membuat keputusan sesuai dengan standar pribadi mereka sendiri. Mereka menggunakan penilaian berdasarkan perasaan mereka secara internal untuk mengidentifikasi dan berempati dengan orang lain. Tentu dengan memperhatikan dunia di sekitar mereka, ESFP adalah pengam
A past is a past.
and here i am now. jam 8:37 pagi. belum mandi, apalagi sarapan. hampir 25 tahun and at the brink of losing a job. losing an opportunity to save some earnings. and chances are, quite hard to find a simple-but-make alot of money kind of job. and here i am now. worrying to much of my future but do nothing about it NOW. wondering around. wondering around. just wondering around. stuck. people are moving on. she's moving on. they're moving on. and here i am now. still waiting for that 'someday'. A 'someday' i might find it amusing or worse, terrifying. keep telling myself that later something will change eventually. I have no regrets, for now. Don't know about then. But may be she's right after all, I'm worrying too much about people around me. about what they might say about me. about what i do. to be honest, i'm sick of living like this. pretending everything's gonna be okay eventually. i've never been so frustrated. the fear of being