Posts

Showing posts from September, 2012

Debu di Udara

"Perkenalkan, nama saya Debu, Debudiudara" Kenapa Debudiudara? Kenapa tidak mutiara di dasar laut? Kenapa tidak bintang di langit? Kenapa bukan embun pagi? Semua orang seperti mendengar sesuatu yang asing ketika nama itu kusebut. Tak kurang, kernyit juga menambah hiasan wajah heran dan selanjutnya pertanyaan-pertanyaan tadi muncul. Namaku dulu bagus, Buih, Buihdilautan. Romantis bukan? Apalagi ketika malam dengan langit cerah serta purnama penuh. Aku akan terlihat semakin mempesona. Tapi, lama kelamaan, ketika aku renungi makna dari namaku ini, aku mendadak ingin segera ganti nama. Aku tak mau lagi memakai nama itu lagi. Aku mau nama yang baru. Memang ada apa dengan nama itu? Bukankah seperti yang kau bilang tadi, namamu romantis? Apalagi ketika malam dengan langit cerah serta purnama penuh. Kau tahu, kenapa aku tak sudi lagi memakai nama itu? Karena ia perlambang sesuatu yang lemah, hina, tak bisa apa-apa. Memang nama itu bagus. Apalagi ketika malam dengan langit cer

"Terliterasi" - Memperingati International Literacy Day

"Terliterasi memiliki makna bahwa kita sudah menjadikan aktivitas membaca, menulis dan berdiskusi budaya kita sehari-hari, bukan hanya sekadar bisa mengeja tulisan. (Yusuf Fauzi Akhsani, 2012)" Beberapa bulan yang lalu ketika selesai perkuliahan saya berdiskusi dengan salah seorang kawan di jurusan. Dia adalah teman satu angkatan di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Hamzah Muhammad Al-Ghozi namanya. Dia baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Lembaga Kajian Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang baru. Lembaga Kajian Mahasiswa atau biasa disebut LKM UNJ ini merupakan lembaga penalaran kritis yang ada di UNJ. Salah satu tujuannya adalah pembentukan budaya baca, tulis, diskusi di kalangan mahasiswa. Bisa dibilang LKM merupakan salah satu garda pembentuk budaya literasi kampus di kalangan mahasiswa.  Nah, pada diskusi ini saya dan Ghozi - panggilan akrabnya - ternyata memiliki kegudahan yang sama. Ketika kami juga sama-sama merasakan ada yang kurang dari mahasiswa UNJ, di

UNJ Membangun?

"Mahasiswa semakin banyak, ruang terbuka semakin sedikit!", ujar Ifkar Ulya, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris angkatan 2009. Ifkar merupakan satu dari sekian banyak mahasiswa yang mengeluhkan kurangnya ruang terbuka bagi mahasiswa di kampus ini. Padahal mahasiswa UNJ semakin banyak. Tahun ini saja hampir 6200 mahasiswa baru hadir di satu-satunya universitas negeri yang ada di Ibu Kota kita ini. Tak hanya di di tingkat universitas, di tingkat jurusan pun beberapa jurusan sedang bersemangat melakukan pembangunan, salah satunya Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris atau lebih akrab dengan sebutan English Department, mahasiswa semakin sulit menemukan ruang-ruang untuk diskusi dan mengembangkan kreativitas di luar kelas. Halaman yang biasanya dijadikan lahan berdiskusi dan berkreatifitas sekarang sedang dibangun ruangan baru untuk Bahasa Jepang. Tak hanya di luar kelas, di dalam kelas pun ternyata mahasiswa juga sulit bergerak. Deng