Posts

Showing posts from April, 2014

Sometimes, something doesn't need to be understood.

Kaki yang menjejak pasir pantai tak mengerti mengapa pantai selalu setia menemani ombak. Tapi kaki bisa merasakan sentuhan lembut yang membuat ombak selalu mau datang kembali. Itu mungkin yang disebut rindu. Atau bisa jadi bukan. Bisa jadi itu sesuatu yang tak seorang pun tahu namanya. Tak seorang pun mengerti dan mengenalnya. Tapi mereka dapat merasakannya. Memang, banyak sekali di alam semesta ini yang kita tak pernah tahu namanya, tapi kita merasakan keberadaanya. Seperti hembusan napas ini. Meski sering terlupa, ia ada disana. Menemani sudut-sudut terkecil paru kita. Kita juga tak pernah mengerti perkara paru dan hembusan napas ini. Tapi sekali lagi, tanpa bisa dipungkiri, kita bisa merasakannya. Kita ini memang bodoh. Tapi biarlah seperti itu. Asalkan kita masih bisa merasa. Karena sesekali, sesuatu tak perlu dipahami. Cukuplah dirasakan. 

Pergi

Kang Fajar benar, kita dulu mungkin sangat lemah sampai kita takut ditinggalkan. Kita berharap semuanya terus sama. Tak ada yang berubah. Tapi siapa yang bisa menolak takdir. Orang – orang yang kita cintai pun akhirnya pergi. Kita ditinggalkan sendiri. Kita menangis, semalaman. Mungkin lebih. Mungkin sampai kita berfikir air mata kita kering karena menangis saking sedihnya. Karena memang, ketika kita ditinggalkan orang yang kita sayangi, orang yang pernah menghuni ruang dalam lubuk hati, terasa ada yang kosong. Terasa berlubang. Kita lesu. Kita sendu. Namun, seiring berjalannya waktu, lambat laun kita belajar. Belajar mengerti bahwa semua orang tak ditakdirkan untuk selamanya ada di kehidupan kita. Bahwa satu per satu dari mereka akan pergi. Atau kalau tidak, kita yang akan meninggalkan mereka. Kemudian kita mengerti, kepergian mereka seharusnya tak membuat kita lemah. Mereka, yang telah pergi, mengajarkan bahwa hidup itu harus kuat. Bagaimanapun keadaannya. Bahwa keluh hanya berujung
Tak ada orang yang pantas dibandingkan dengan diri kita. Tak ada. Hanya diri kita sendiri yang pantas dibandingkan dengan diri kita. Diri kita yang dulu dengan diri kita yang sekarang.
akhirnya ngantuk jugak. good night and good morning everyone. :)))
Se-enggak asik apapun bulan April ini, tetep harus bersyukur. Seenggaknya gue waktu tidur ga kuatir ketimpah mortir atau tempat tinggal gue tiba-tiba dihajar buldozer. Sekali lagi, se-enggak asik apapun bulan April ini.
"Jika doamu untuk bersanding dengan seseorang gagal, bisa jadi itu karena ada orang lain yang mendoakanmu di keheningan malam agar menikah dan bersanding dengannya.." tumblr bang wahyu awaludin
Maaf.
Noel, kangen. Udah 5 tahun ya. Ga kerasa. terakhir berkunjung ke tempatmu lebaran 2010. Empat tahun yang lalu. Kabar ibu, bapak, mas Widi, mbak Rica gimana ya sekarang? Kata mbak Rica, ibu, bapak udah pindah lagi ya ke Kalirejo. Semakin jauh dong kamu sama mereka. Nanti kamu jarang dijenguk. Lebaran kemarin ada yang dateng ga? Ibu, Bapak? Mbak Rica Mas Widi? Atau temen temen yang lain? Oia, mungkin kamu blm tahu ya? Setahun abis kelulusanku, si Opick adekku juga ikutan ga lulus UN. haha. Tapi sekarang udah garap sekripsi di UNILA ambil jurusan sejarah. Oia, bulan ini Noe sama Sukma juga ngadepin UN. Semoga Allah mudahkan dan teguhkan niat mereka buat lulus dengan sportif. Inget mereka kan? Dulu masih SMP si Noe, kalau si Sukma masih SD terakhir ketemu kamu. Kiki sekarang udah kelas 2 SD. Dan tahu ga? SDnya kayak SD Laskar Pelangi. Cuma 11 orang muridnya. Kasihan si Kiki. Tapi alhamdulillah dia semangat belajarnya, ya walaupun ga sepandai kakak kakaknya yang lain. Dia masih belum la
Sudah April. Beberapa kontrak kerja akan segera berakhir. Artinya harus dapat kerjaan lain dalam waktu dekat. Biar bisa nabung buat bayar kuliah semester depan. Iya, semester depan. Nambah lagi. Harus nambah satu semester lagi. Kenapa harus molor satu semester lagi? Karena banyak excuse. Itu aja. Hidup, memang, kalau kebanyakan excuse ya enggak bakal kemana mana. Jalan di tempat aja. Seharusnya gampang: komunikasi sama dosen, minta pertimbangan judul, mulai penelitian, mulai ngetik ngetik, mulai baca baca, mulai beres beres, mulai mulai. Mulai.