Posts

Showing posts from March, 2011

Kemarin #1

Bismillahirrahmaanirrahiim… Teringat teman-teman di kampung halaman jadi ingin menuliskan kenangan – kenangan saat bersama mereka. Tahun 1999 Kebanyak dari mereka adalah teman-teman satu sekolah dasar atau teman satu mushala saat mengaji. Ada ‘Uji’ Fauzi, ‘Gendon’ Tri, ‘Borju’ Barjo, ‘Sisu’ Aris, ‘Bandot’ Hendi, ‘Ndo’ Ikhsan, dan aku sendiri dipanggil ‘Gentong’. Tiap-tiap dari kami memiliki panggilan julukan yang fungsi sebenarnya sebagai nama panggilan ejekan. Contohnya Tri yang dipanggil ‘Gendon’. Dia diberi julukan seperti itu karena memang dia mempunyai tubuh gempal seperti ulat yang ada di pokok pohon kelapa yang sudah ditebang yang biasa kami sebut gendon. Aku sendiri tak tahu kenapa dipanggil ‘Gentong’ bahkan ada yang memanggil ‘Subluk’. Kami semua adalah penggila sepak bola. Dari semenjak pulang sekolah sampai waktu mengaji menjelang, kami isi dengan bermain bola. Seru sekali waktu itu. Kami tak perlu repot atau susah pergi ke lapangan yang biasa dipakai orang-or

Lelaki

Aku lelaki tidak akan mau berhenti, tidak sedikitpun, duri tempat tidurku & deru badai adalah nyanyian merdu di telingaku, jika dalam perang mungkin aku sudah membunuh tujuh bahkan seribu, mataku serigala yang tak takut malam, tak ada yang kupercaya selain kelima inderaku, jangan hentikan aku, aku cinta alam bebas, yang mengerahkan seluruh kekuatanku sampai batas nadir. -Reza Fauzan Rahman-

Rindu

Rindu debu2 itu.. Rindu terik itu.. Rindu angin itu.. Rindu titik2 embun itu.. Rindu jalan stapak dan rumput2 itu.. Rindu dinginmu.. Rindu subuh-Mu.. Rindu belaian-Mu.. Rindu hangat-Mu.. Rindu tawa kita.. Ku kan berlari meraih-Mu.. Dan Kau kan melesat mendekatiku!

Getar Suara dari Seberang

Telah lama kiranya tak jumpa wujudnya Hanya getar suara... Telah lama kiranya tak mencium tangannya Hanya getar suara... Tapi begitu dahsyat, sungguh! Hanya cukup getar suaramu, mampu membangkitkan rasa hidupku! Sungguh Hanya getar suara... Cisarua, 7 November 2009

Bukan kami kamu mereka tapi kita.

Takut Khawatir Melambat Berhenti Mati Palsu Bertopeng Hipokrit diam menjadi bodoh akhirnya pun mati jua! menggenang bak air comberan, busuk, bau, kotor! Najis! hina dina acuh kita. pergi lari sembunyi tak berani. padahal lihat dan menyaksi tapi pun bergeming. malulah.. malulah.. malulah pada Sang Pencipta!

Alisan

Alisan! Drizzled    The obscure lights on terrace of the house of inhabitants         Shading             Desolated mouths                 Talking hearts All by themselves The damp street pinned down by the drizzles and the lights of vehicles           The orange Alisan shirt became the resolution           The orange Alisan shirt disentangled the solitude...

diam sajalah, biar tenang

jauh.. semakin jauh tertinggal.. diam sajalah, biar tenang hilang semakin dalam ke dalam.. diam sajalah biar tenang semua bakal balik semua bakal balik semoga aku cukup!

Pasir Hisap

Tak  ada salahnya memulai sesuatu yang inshaAllah baik dengan yang baik pula... Bissmillahirrahmaanirrahiim.. Inilah salah satu catatan yang biasanya hanya mampir di kepala, yang akhirnya hilang karena tidak tertuang dalam tulisan. Beberapa hari yang lalu sampai dengan beberapa jam yang lalu, hati selalu diliputi perasaan gembira, senang, riang dan ceria. Entah hanya karena kege-eran atau memang karena kepe-dean. Tapi hanya beberapa saat yang lalu, semua keceriaan tadi pelan-pelan terganti dengan rasa khawatir dan takut. Teringat sebuah dialog di dalam sebuah film yang membahas tentang filosofi pasir hisap. Pasir hisap, terdengar menakutkan. Pemeran utama dalam film tersebut menjelaskan filosofi dari pasir hisap itu bahwa terkadang kita lupa bahwa sebenarnya keadaan di sekeliling kita tidak seperti yang terlihat. Kadang kita merasa bahwa keadaan sekeliling kita baik-baik saja. Kita menikmati waktu yang ada tanpa berpikir apakah semuanya benar-benar baik-baik saja. Padahal tidak s

Alin kepada Ikal

Alin kepada Ikal karya: Alin Tamanna Rahmani Lintang lindung selurik tajam di siku rahang, Sang lelaki berpijak apik di batas pandang, Paduka siang mengencingi busur terang di dahinya. Sayang, aku pandir memantra awan-awan. Dari perahu aku menjauhi bumi, urung jelajahi selat surga dalam bilik matamu. Dan tunggulah jika Tuhan runtuhkan pilar rasa yang memagar hati.                         

About Family

Image
I don't care how poor a man is; if he has family, he's rich.- Dan Wilcox and Thad Mumford

awal

Bismillahirrahmaanirrahiim....