Tarbiyah Siyasiyah

Bismillahirrahmaanirrahiim…
Tarbiyah Siyasiyah (Pendidikan Politik)
                Ada tantangan yang sangat besar yang dihadapi umat Islam saat ini. Tantangan itu bisa berasal dari dalam maupun dari luar umat Islam sendiri. Tantangan dari dalam antara lain adanya bermacam-macam gerakan yang menjadikan Islam semakin beragam. Dari luar sendiri banyak hal yang kini harus menjadi perhatian umat. Kini kita (umat Islam), mulai dihadapkan pada opini-opini yang menganggap Islam hanyalah sekadar ritual. Sebatas Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Bahwa Islam tidak seharusnya mengurusi diluar hal-hal itu. Bahwa Islam terpisah dari urusan ketatanegaraan, ekonomi, pertahanan atau militer. Ini sejatinya bertentangan dengan konsep Islam itu sendiri yang Syumul atau bersifat universal, menyeluruh dan lengkap. Di Surat Al Maidah: 3 Allah SWT berfirman: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”  Allah SWT telah menegaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna yang  tentunya meliputi setiap aspek kehidupan manusia dari mulai ibadah sampai muamalah (praktik interaksi sosial, ekonomi, pertahanan keamanan atau militer dan ketatanegaraan). Dalam bahasa Arab, Ad Din bukan hanya bermakna agama, tapi juga sebagai jalan hidup, the way of life. Kita tentunya sebagai umat Islam wajib mengikuti apa yang menjadi tuntunan agama kita, menjalani cara hidup seperti yang telah diteladankan oleh Rasulullah dan para sahabat di semua aspek kehidupan kita tak terkecuali dalam kehidupan berpolitik kita.
                Ketika bicara politik, penyelenggaraan pemerintahan dan ketatanegaraan tentunya tidak terlepas dari masalah kekuasaan dan  kepemimpinan. Kekuasaan di dalam Islam memiliki tujuan menjamin tegaknya keadilan dan mewujudkan kesejahteraan umat manusia. Dalam merealisasikan tujuan tersebut, Al Quran meletakkan kaidah dan prinsip-prinsip umum yang berkaitan dengan pemerintahan seperti penegakkan keadilan, penerapan musyawarah, memperhatikan kesamaan, jaminan hak dan kebebasan berpendapat, dan penetapan solidaritas secara komprehensif serta hubungan pemimpin dan rakyatnya seperti hak dan kewajiban antara pemimpin dan rakyatnya.  Kepemimpinan atau dalam Islam disebut Khilafah, ternyata juga mendapat perhatian yang besar dan menjadi bagian yang sangat penting dari praktik penyelenggaraan pemerintahan. Buktinya, ketika Rasulullah wafat, para sahabat menunda pemakaman Rasululullah untuk memilih pengganti Rasulullah sebagai pemimpin  umat Islam pada masa itu. Karakter kepemimpinan Islam sendiri adalah kepemimpinan representasi. Yaitu bahwa kepemimpinan dalam Islam tidak ditentukan oleh Tuhan namun dipilih oleh umat. Bedanya dengan demokrasi adalah bahwa dalam kepemimpinan Islam kedaulatan adalah milik Tuhan namun sumber otoritas kekuasaannya adalah umat Islam.
Islam mengenal 4 prinsip penyelenggaraan pemerintahan:
1.       Prinsip Syura
Jika umat Islam dalam hal kepemerintahan akan memutuskan suatu perkara maka prinsip inilah yang digunakan yaitu dengan menyarikan suatu pendapat.
Q.S. Ali Imron: 159 & Q.S. Asy Syura: 38
2.       Prinsip keadilan
Dalam Surat An Nisa: 135 dijelaskan bahwa kita tidak boleh tidak berlaku adil dikarenakan kebencian kita atas suatu kaum.
3.       Prinsip kebebasan
4.       Persamaan

Comments

Popular posts from this blog

Fiqh Dakwah

Surat Blog Untuk Guru

Renjana.