BAB I PENJELASAN UMUM TENTANG JALAN DA’WAH Dakwah ikhwanul muslimin merupakan seruan dakwah penerus dakwahRasulullah yang pertama setelah jatuhnya umat Islam di tangan jahiliyah barat. Dakwah ini dengan sungguh-sungguh berusaha menanamkan keimanan di hati umat Islam agar nilai-nilai Islam diamalakn dalam kehidupan. Sesungguhnya tugas terbesar umat Islam adalah memimpin dunia, mengajarkan seluruh manusia untuk berapada pada system Islam dan membimbing kepada cara hisup sesuai aturan Islam. Dan tugas ini bukanlah yugas juz’iyah. Namun tugas ini adalah tugas agung yang meliputi segenap sisi kehidupan demi tercuiptanya kebaikan bagi seluruh makhluk Allah. Karena Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh Alam. Adapun balasan bagi pengemban tugas suci adalah sangat besar. Bukan sekedar kemewahan dan kebahagiaan dunia belaka. Namun JannahNya telah menanti bagi orang-orang yang senantiasa bersama jalan ini. “dan keridhaan Allah lebih besar, itulah keberuntungan yang besar” (At-taubah:72) D
Menemui Mak Cik Maryamah binti Zamzami di Belitong Bismillahrirrahmaanirrahiim. Assalaamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Semoga Mak Cik selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Mungkin Mak Cik bingung, gerangan siapakah aku ini dan perkara apa sampai perlulah Mak Cik dikirimi surat pula. Sebelumnya, perkenalkan Mak Cik, Namaku Yusuf Fauzi Ahsani, pemuda 25 tahun yang tinggal di Jakarta. Mengenai keperluan surat menyurat ini akan kucoba jelaskan sedikit. Jadi begini Mak Cik, tanggal 25 November adalah peringatan Hari Guru Nasional. Dan pada hari ini, Komunitas Blogger UNJ memilih tema Surat Blog Untuk Guru. Nah, apa pula Komunitas Bolgger UNJ ini? Mak Cik tentu bertanya-tanya. Komunitas Blogger UNJ atau biasa disebut KOMBUN untuk singkatnya ini adalah sekumpulan pemuda (dan pemudi, bahkan lebih banyak pemudinya kalau aku tidak salah) yang memiliki kesukaan menulis. Terutama menulis di wadah Blog ini Mak Cik. Apalah Blog itu? Mak Cik tentu sudah tahu internet buka
//rindu// Ketika hela terlalu panjang. Atau ketika jarak terlalu jauh. Glasgow, 1 Rajab 1439 H. Musim dingin. Aku masih memandangi layar monitor yang menunjukkan si Fatih sedang berusaha muraja’ah hafalan An Naba-nya dari surel yang kamu kirim. Karena targetnya ketika masuk SD nanti dia sudah harus menguasai juz 30. Aku tersenyum sendiri. Hafalannya sudah cukup bagus. Namun, makhraj-nya masih ada yang kurang tepat. Maklum, baru tiga tahun. Kemudian kamera mengarah ke arahmu. Wajah yang teduh namun menguatkan. Wajahmu yang dulu ketika aku selesai mengucap ijab qabul, dihiasi titik-titik air di sudut matanya, sambil bibir yang tak berhenti mengucap tahmid dan istighfar karena mitsaqan ghalidha sudah terikrarkan. Wajah yang selalu sumringah, bagaimanapun keadaan kita. Kamu masih ingat ketika tahun pertama kita menikah? Ketika kau baru saja mengandung si Fatih. Saat itu aku masih bekerja sebagai guru bimbel dan waktu itu kamu minta dicarikan mangga muda tengah malam. Ak
Comments
Post a Comment